Surga Menetes di Lombok

Mataram, suatu tempat yang dikenal dalam sejaram kerajaan Mataram Lombok, adalah tempat yang sering dikunjungi sang raja dan keluarganya, tempatnya memang indah, nyaman dan menyegarkan. Anda bisa menjumpai di Narada ini kolom pemandian yang berair segar yang berasal dari pegunungan disekitarnya. Di atas kolom ini ada tempat sport jantung atau adu nyali. Karena di atasnya ada
tambang tempat meluncur dari ketinggian kurang lebih 50 meter dengan panjang kurang lebih 100 meter!

Itu larangan mencuci kaki di kolom ini, airnya boleh langsung di minum, bahkan memang dianjurkan diminum, konon membuat awet muda.

Dilarang bagi yang punya penyakit jantung, karena rajapun pada saat itu tak berani berolah raga yang membuat jatung berdetak lebih keras dan lebih cepat ini, benar-benar bisa membuat semaput! Kalau semaput ketika sedang meluncur di bawahnya kolam siap menyambut, byur! Oya dua kolam besar di Narada ini, yang kalau berenang dipersilahkan. Tapi ada satu tempat yang dianggap suci oleh orang Hindu, padahal airnya dari pegunngan yang memang jernih.

Nah karena air ini dianggap suci, konon kabarnya siapa yang minum air ini bisa awet muda! Benar atau tidaknya ya urusan masing-masing, boleh percaya boleh tidak, tapi promosinya di Mataram memang begitu! Jangan ke Matarm kalau tak sempat ke Narada ini, begitu promosinya.  karena air ini dianggap suci oleh orang Hndu, ya makanya ada tata caranya. Masuknyapun kita harus pakai ikat kain yang berwarna biru, tak boleh warna lain. Sudah disediakan oleh petugas dengan membayar sewa seikhlasnya.

Ketika masuk ke tempat air suci ini, tak boleh pakai alas kaki, sepatu atau sandal harus ditanggal di luar. Di dalamnya sudah ada penjaga atau kuncennya, yang bertugas mendokan dengan cara Hindu, nah yang beragama Islam tentu dengan cara Islam. Di ruang ini hanya memuat kurang lebih 20 orang, itupun berdesakan, ketika anda masuk bau dupa tercium. Di dalam ruang ini ada kolom kecil dan saluran air dari tiga sumber, yang ketika anda mau minum harus dengan tata cara sebagai berikut: ambil segelas air, gelasnya sudah disediakan, setelah itu pegang gelas tersebut dengan kedua belah tangan lalu letakan diatas kepala anda sambil berdoa menurut kepercayaan masing-masing, setelah itu di minum, segar memang. Siapa yang berani adu nyali, silahkan bergelantunagn di atas tambang tadi dan meluncur!

Oya anda boleh mencuci muka tangan atau badan lainnya, tapi dilarang mencuci kaki! Nah karena saya Islam ya sudah sekalian saya ambil air wudhu, karena kebetulan sudah masuk waktu sholat saat itu, kan tidak boleh cuci kaki? Ya gampang kakinya di cuci di kolam sebelahnya, beres! Nah di depan kolom air suci ini ada saung… wah indah banget sambil memandang dua kolom besar di depannya. Ya sudah sholat di situ. Indah nian, sholat di di dalam saung menghadap taman, kolam dan pemandangan yang indah, plus udara yang segar di kaki pegunungan.

Bila anda ke Mataram, tempat ini menjadi obyek yang menarik, selain Sayang-Sayang( ini nama daerah, kalau di Jakarta Pasar seninya) tapi unik yakh… namanya Sayang-Sayang! Oya anda juga bisa ke Pulau Gili Terawangan yang keindahannya tak kalah dengan pantai Kuta dan Pantai Sanur di Bali. Konon Pulau Gili Terawangan mendapat berkah dengan adanya Bom Bali! Karena setelah ada Bom Bali, para turis takut ke Bali, maka alternatif yang terdekat dengan Bali adalah Pula Lombok ini yang di daerahanya ada Pulau Gili Terawangan dengan pasir putihnya, sungguh menawan!

Oya ketika saya tiba di mataram, di Bandara Selaparang, di sambut dengan hujan lebat, untungnya panitia penyambutan sudah menyediakan payung tradisonil dengan warna-warni yang cantik. Terbang dengan pesawat Garuda dari Bandara Soekano Hatta yang memakan waktu 2 jam plus 1jam dengan selisih waktu WIB dengan WITA, ketika masih di Bandara Soekarno Hatta ada kejadian kecil, lampu Bandara mendadak mati! Ini pengalaman pertama saya di Bandara Internasional yang kedapatan lampunya mati tiba-tiba, tak ada angin tak ada hujan di Jakarta, tapi lampu mati!

Angin yang menyegarkan dari pantai di Pulau Lombok, keindahan yang tak ada tandingnya. Saya tetap bangga Indonesia!

Aneh juga, Bandara kan “pintu” masuknya tamu-tamu asing dari berbagai negara, tapi lampunya mati tiba-tiba: “Apa kata dunia?”  Tapi masih untung, karena ketika terjadi di berbagai daerah saat itu penerbangan Garuda banyak yang di delay, tapi yang dari Jakarta ke Mataram tidak, hanya ganti gate,  juga tiba-tiba, dari gate 7 ke gate 6. Ya sudah beres, bisa terbang dan sampai di Mataram 3 jam kemudian dan disambut hujan deras tadi plus musik tradisionil Mataram, rebana, gendang, suling dan gaong bertalu-talu memeriahkan suasana penyambutan, Oya para tamu dikalungkan selendang tenunan asli Mataram! Maka tamu dari berbagai negara sumringah walau d itengah hujan yang deras!

Dan ketika anda di Mataram anda akan disambut juga dengan baleho Mataram Kota Ibadah! Dan sepanjang jalan Sriwijaya anda akan membaca dzikir, yang dipasang dipinggir jalan, dari kalimat tahlil, tasbih, tahmid dan takbir! Wah keren. Namun jangan lupa karena Lombok merupakan perpaduan dua agama Islam dan Hindu, maka seninya berpadu dan menjadi indah. Oya tempat yang indah lainnya adalah pantai Senggigi di Lombok Barat, di sini perpaduan antara pegunugan dengan pantai, indah nian. Jalan yang meliuk-liuk dengan angin dari pantai membuat segar.Pantas saja orang asing menyebut Indonesia adalah syurga, karena pemandangan seperti ini tak ada di negara-negara mereka! Apa lagi di musim dingin seperti di Rusia sekarang ini, yang semuanya pada beku, pohonpun tak ada yang berdaun, kecuali cemara yang berdiri kaku. Ya syurga benar-benar menetes di Pulau Lombok dan saya menjadi salah saksinya! Untuk itu saya bangga menjadi orang Indonesia!